Andri Wahyudi juga menilai bahwa keamanan siber menjadi salah satu tantangan utama dalam transformasi digital pemerintahan. Serangan siber terhadap data publik dapat mengganggu stabilitas nasional dan menurunkan kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, perlu dibangun sistem keamanan digital nasional yang tangguh, termasuk regulasi ketat dan kerja sama lintas sektor dalam menjaga kedaulatan data negara.
Dalam kesimpulannya, penulis menegaskan bahwa transformasi digital harus ditempatkan sebagai strategi nasional dalam memperkuat ketahanan bangsa. Digitalisasi pelayanan publik yang efektif akan meningkatkan efisiensi pemerintahan, mendorong produktivitas nasional, dan memperkuat legitimasi negara di mata rakyat. Birokrasi unggul bukan hanya tentang kecepatan, tetapi tentang kemampuan menghadirkan keadilan, keterbukaan, dan kesejahteraan bagi seluruh warga negara.
Taskap ini memberikan kontribusi pemikiran yang penting bagi pengembangan kebijakan publik di era digital. Pandangan Andri Wahyudi sejalan dengan visi Lemhannas RI dalam membentuk pemimpin nasional yang berkarakter, berintegritas, dan mampu menjawab tantangan strategis bangsa melalui inovasi kebijakan yang cerdas dan berkelanjutan. Karya ilmiah ini memperkuat komitmen Lemhannas RI sebagai kawah candradimuka dalam melahirkan pemimpin visioner yang siap memimpin perubahan di era digital.
Kehadiran Taskap ini di perpustakaan Lemhannas RI menambah khazanah pengetahuan strategis di bidang tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik digital. Melalui gagasan tentang transformasi digital sebagai strategi ketahanan nasional, Lemhannas RI menegaskan perannya dalam mendorong birokrasi unggul yang berpihak kepada rakyat. Semangat pembaruan, inovasi, dan kebangsaan yang dituangkan dalam karya ini diharapkan menjadi inspirasi bagi para pemimpin masa depan untuk terus memperjuangkan Indonesia yang tangguh, adaptif, dan berdaya saing global. (ALV/BIA)
