Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap) yang disusun oleh Irman Robinson Pardede, SE. Ak. CA. MSc. FRM, peserta Program Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) Angkatan LXVIII Lemhannas RI Tahun 2025, mengangkat tema strategis berjudul “Pembiayaan Sektor Keuangan Guna Akselerasi Hilirisasi Pangan”. Kajian ini memotret secara komprehensif peran pembiayaan sebagai katalis dalam memperkuat ekosistem hilirisasi pangan, sekaligus mengurai tantangan struktural yang selama ini menjadi hambatan utama dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.
Transformasi ekonomi Indonesia menuju Visi Indonesia Emas 2045 menuntut inovasi kebijakan berbasis akselerasi nilai tambah. Hilirisasi pangan dipandang sebagai sektor unggulan yang mampu memperkuat fondasi ekonomi nasional karena didukung oleh kekayaan agraris. Namun kenyataannya, disparitas antara kontribusi pertanian terhadap PDB dan porsi pembiayaan sektor keuangan menunjukkan masih terbatasnya dukungan sistem keuangan terhadap sektor pangan.
Taskap ini menyoroti bahwa hanya sekitar 7% total kredit perbankan nasional dialokasikan untuk pembiayaan pangan, jauh di bawah kontribusi sektor pertanian terhadap PDB sebesar 13%. Ketimpangan tersebut berimplikasi pada lambatnya proses industrialisasi produk pangan dan rendahnya daya saing sektor strategis ini baik di pasar domestik maupun global. Kondisi ini mendorong penulis menegaskan perlunya penguatan sistem pembiayaan sebagai instrumen vital mendorong transformasi sektor pangan.
Pelaku utama hilirisasi pangan adalah UMKM, yang menghadapi dilema klasik berupa keterbatasan agunan, literasi keuangan yang belum optimal, serta ketergantungan pada pola musiman yang secara signifikan mempengaruhi cash flow usaha. Tantangan tersebut berdampak pada tingginya risiko penilaian kredit oleh lembaga keuangan, tercermin dari rasio NPL kredit UMKM sebesar 3,37%, lebih tinggi dibandingkan NPL total kredit perbankan. Kondisi ini menegaskan bahwa permasalahan pembiayaan sektor pangan bukan hanya persoalan ketersediaan dana, namun juga kesiapan ekosistem usaha.
