Petani Milenial sebagai Pilar Ketahanan Pangan Nasional

Agustatius Sitepu juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas generasi dalam sektor pertanian. Generasi senior yang memiliki pengalaman dan kearifan lokal perlu berbagi pengetahuan dengan generasi muda yang menguasai teknologi dan inovasi. Kolaborasi ini diyakini dapat menciptakan keseimbangan antara tradisi pertanian berkelanjutan dengan efisiensi pertanian modern. Melalui pendekatan ini, Indonesia dapat membangun sistem pertanian tangguh yang tidak bergantung pada impor dan tetap menjaga kemandirian pangan.

Dalam simpulannya, penulis menyatakan bahwa pemberdayaan petani milenial merupakan investasi strategis bagi masa depan bangsa. Pembangunan sektor pertanian yang berkelanjutan tidak akan berhasil tanpa keterlibatan aktif generasi muda. Oleh karena itu, penguatan kapasitas, akses, dan insentif bagi petani milenial harus menjadi prioritas nasional dalam kebijakan pembangunan jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.

Melalui Taskap ini, Dr. Agustatius Sitepu memberikan kontribusi pemikiran yang relevan dengan tantangan strategis bangsa di bidang ketahanan pangan. Gagasannya sejalan dengan semangat Lemhannas RI dalam menyiapkan calon-calon pemimpin nasional yang visioner, adaptif, dan berwawasan kebangsaan. Karya ini tidak hanya menjadi refleksi akademik, tetapi juga panduan strategis bagi pengambil kebijakan di tingkat nasional maupun daerah.

Kehadiran karya ilmiah ini di perpustakaan Lemhannas RI menjadi tambahan berharga dalam khazanah literatur ketahanan nasional. Melalui gagasan “pemberdayaan petani milenial,” Lemhannas RI menegaskan kembali komitmennya dalam mendorong kemandirian bangsa melalui penguatan SDM pertanian. Harapannya, semangat inovasi, nasionalisme, dan kemandirian yang terkandung dalam Taskap ini dapat menginspirasi generasi penerus untuk membangun Indonesia yang tangguh, mandiri, dan berdaulat pangan. (ALV/BIA)

Scroll to Top