Lebih jauh lagi, beliau mengusulkan penguatan tata kelola dan kebijakan yang berbasis data. Pemanfaatan teknologi digital untuk pemantauan wilayah tangkap, distribusi hasil laut, dan sistem logistik nasional menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok perikanan. Dengan data yang akurat, kebijakan akan lebih tepat sasaran dan berdampak nyata bagi kesejahteraan nelayan.
Dalam konteks globalisasi dan perubahan iklim, Dr. Agustine juga mengingatkan pentingnya menjaga keberlanjutan ekosistem laut. Eksploitasi yang berlebihan dan pencemaran laut dapat menurunkan produktivitas jangka panjang. Oleh karena itu, pendekatan blue economy yang berkelanjutan harus menjadi landasan utama dalam pengelolaan sektor kelautan nasional.
Sebagai penutup, Dr. Agustine menegaskan bahwa laut bukan sekadar ruang ekonomi, tetapi juga simbol kedaulatan bangsa. Meningkatkan produktivitas sumber daya laut berarti menguatkan fondasi ekonomi rakyat sekaligus menjaga kemandirian pangan nasional. Dalam semangat itu, Taskap beliau memberikan rekomendasi strategis bagi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk mengembalikan kejayaan maritim Indonesia yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Karya ilmiah ini menjadi refleksi mendalam atas komitmen peserta P4N Lemhannas RI dalam memberikan kontribusi pemikiran bagi pembangunan nasional. Melalui pendekatan ilmiah dan berbasis data, Dr. Agustine Merdekawati menunjukkan bahwa kebijakan maritim yang tepat dapat menjadi pilar penting dalam mewujudkan Indonesia yang sejahtera, berdaulat, dan mandiri dalam bidang pangan. (MF/BIA)