Penguatan Logistik Nasional Berbasis Digital Dorong Ketahanan Ekonomi

Strategi penguatan yang diusulkan dalam Taskap ini meliputi percepatan integrasi sistem layanan logistik nasional, peningkatan keamanan siber, pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur transportasi darat dan laut yang merata, serta pemanfaatan teknologi digital untuk proses perizinan, distribusi, dan pembayaran. Tjahja menekankan bahwa langkah-langkah ini harus konsisten meskipun terjadi pergantian kepemimpinan nasional.

Dalam konteks regional, Tjahja mengingatkan bahwa Indonesia berada di kawasan Asia Tenggara yang kini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi digital dunia. Implementasi Digital Economic Framework Agreement (DEFA) ASEAN akan membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memperkuat peran logistiknya dalam mendukung perdagangan internasional. Namun, kesiapan infrastruktur digital menjadi faktor penentu keberhasilan.

Tjahja juga menyoroti dinamika global seperti konflik geopolitik dan gangguan rantai pasok yang kerap terjadi, seperti perang Rusia-Ukraina dan ketegangan di Laut China Selatan. Menurutnya, Indonesia harus memperkuat daya saing logistik untuk mengantisipasi dampak dari ketidakpastian global yang dapat menghambat arus perdagangan dan distribusi barang.

Dalam simpulannya, Tjahja menegaskan bahwa penguatan logistik nasional berbasis digital bukan hanya proyek teknis, tetapi sebuah strategi ketahanan nasional. Ketahanan ekonomi yang kokoh hanya dapat tercapai apabila logistik nasional memiliki sistem yang efisien, aman, dan terintegrasi, sehingga mampu menjaga ketersediaan barang, menekan biaya, dan meningkatkan daya saing produk Indonesia.

Ia merekomendasikan agar pemerintah pusat dan daerah bersinergi memperkuat pembangunan pelabuhan, jaringan transportasi multimoda, serta sistem digital logistik. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat luas sangat dibutuhkan untuk memastikan seluruh kebijakan dan program berjalan berkesinambungan.

Dengan pemikiran strategis yang matang, Tjahja Elang Migdiawan melalui Taskap ini memberikan kontribusi penting sebagai referensi kebijakan dan inspirasi bagi para pemangku kepentingan. Naskah ini diharapkan menjadi pijakan nyata untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional melalui pengelolaan logistik digital yang berdaya saing tinggi. Kehadiran Taskap ini juga mencerminkan komitmen Lemhannas RI dalam menghasilkan gagasan-gagasan strategis dari para peserta pendidikannya. Melalui karya seperti ini, diharapkan lahir kebijakan dan program yang mempercepat transformasi digital logistik Indonesia, sehingga bangsa ini semakin siap menghadapi tantangan ekonomi global yang dinamis.(IP/BIA)

Scroll to Top