Membangun Talenta Digital untuk Smart City IKN: Fondasi Ketahanan Nasional di Era Transformasi

Dari sisi teori, Susmelawati menggunakan pendekatan multidisiplin, menggabungkan teori pembangunan manusia, ketahanan nasional, smart city, transformasi digital, serta kapasitas SDM. Teori-teori ini dijadikan pijakan untuk menyusun rekomendasi yang aplikatif sekaligus berorientasi pada kepentingan nasional. Dengan demikian, Taskap ini tidak hanya bersifat akademik, tetapi juga praktis untuk dijadikan rujukan kebijakan.

Hasil pembahasan dalam Taskap menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk mengintegrasikan program pendidikan, pelatihan vokasi, dan kolaborasi dengan sektor swasta serta mitra internasional. Beberapa program pemerintah seperti Digital Talent Scholarship (DTS) dan Kampus Merdeka Digital menjadi contoh yang perlu diperluas cakupannya agar dapat menjawab kesenjangan kebutuhan talenta digital di IKN.

Selain aspek teknis, Taskap ini juga menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan kapasitas SDM digital. Hal ini sejalan dengan misi Lemhannas RI yang menempatkan ideologi sebagai dasar dalam setiap upaya pembangunan bangsa. Dengan demikian, penguasaan teknologi tidak hanya ditujukan untuk efisiensi, tetapi juga untuk memperkuat jati diri dan persatuan nasional.

Susmelawati juga menyoroti aspek lingkungan strategis baik global, regional, maupun nasional. Ia menunjukkan bahwa dalam konteks global, negara-negara maju telah berhasil menyiapkan ekosistem talenta digital melalui investasi besar di bidang pendidikan STEM dan kerja sama industri. Hal ini menjadi pembelajaran bagi Indonesia agar tidak tertinggal dalam persaingan global.

Di tingkat regional ASEAN, pengalaman negara seperti Malaysia dan Singapura dalam membangun kota pintar memberikan inspirasi bagi pengembangan IKN. Sementara itu, kondisi sosial, budaya, dan geografis di Kalimantan memerlukan pendekatan yang lebih sensitif agar pembangunan IKN tidak menimbulkan ketimpangan, tetapi justru memberdayakan masyarakat lokal.

Taskap ini kemudian merumuskan strategi pembangunan kapasitas SDM digital yang komprehensif. Strategi tersebut meliputi penguatan infrastruktur pendidikan, peningkatan literasi digital, pengembangan kurikulum yang relevan dengan industri, serta peningkatan kolaborasi internasional. Semua upaya ini diarahkan untuk menjawab kebutuhan sekitar 60.000–100.000 tenaga digital di IKN hingga tahun 2030.

Scroll to Top