Sebagai bentuk solusi, Sumartono menawarkan strategi optimalisasi pembangunan kawasan perbatasan dengan pendekatan multi-disiplin yang terintegrasi. Ia menilai bahwa penguatan infrastruktur, tata kelola wilayah, dan peningkatan kapasitas masyarakat harus berjalan simultan, agar perbatasan tidak lagi menjadi titik rawan, melainkan pusat pertumbuhan.
Salah satu gagasan yang menonjol adalah integrasi perbatasan sebagai pusat logistik pendukung IKN. Dengan begitu, aktivitas ekonomi lintas batas dapat dikelola secara legal, produktif, dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat lokal sekaligus bagi kepentingan nasional.
Taskap ini tidak berhenti pada tataran konsep, tetapi juga memberikan rekomendasi praktis untuk pemerintah pusat, daerah, maupun lembaga terkait. Di antaranya adalah percepatan pembangunan PLBN yang tertunda, penyelesaian sengketa OBP, hingga penguatan indeks ketahanan nasional di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Dalam perspektif ketahanan nasional, perbatasan tidak bisa dipandang hanya sebagai garis demarkasi fisik. Kawasan tersebut merupakan ruang hidup masyarakat, ruang diplomasi antarnegara, sekaligus benteng pertahanan yang memerlukan perhatian serius dan berkelanjutan.
Dengan hadirnya IKN di Kalimantan, transformasi perbatasan menjadi semakin relevan. Kawasan ini diharapkan tidak lagi menjadi daerah tertinggal, melainkan mampu tumbuh sejajar dengan pusat pemerintahan yang baru, sehingga mencerminkan wajah Indonesia yang lebih berkeadilan dan merata.
Melalui Taskap ini, Kolonel Laut (P) Sumartono menegaskan bahwa membangun perbatasan berarti membangun ketahanan nasional. Optimalisasi pembangunan di kawasan RI-Malaysia adalah bagian dari strategi besar untuk menjaga kedaulatan, memperkuat identitas, sekaligus mewujudkan Indonesia yang tangguh di masa depan.
Sumbangan pemikiran ini sebagai refleksi dari semangat peserta PPRA LXVII yang tidak hanya belajar, tetapi juga menghadirkan gagasan konkret untuk pembangunan bangsa. Dengan kerja sama dan komitmen bersama, kawasan perbatasan dapat menjadi simbol kemajuan sekaligus benteng ketahanan nasional Indonesia.