Memperkuat Diplomasi di Kawasan Indo-Pasifik untuk Menjaga Kepentingan Nasional

Kolonel Pnb Sugeng Budiono, S.Sos., M.A.P., peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVII Lemhannas RI tahun 2024, telah menyelesaikan Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap) dengan judul “Memperkuat Diplomasi di Kawasan Indo-Pasifik Guna Melindungi Kepentingan Nasional.” Taskap ini mengupas secara mendalam dinamika kawasan Indo-Pasifik yang kian strategis namun sarat dengan ketegangan geopolitik. Melalui penelitian dan kajian teoritis yang komprehensif, penulis berupaya menghadirkan solusi konkret bagi Indonesia agar tetap mampu melindungi kepentingan nasional di tengah rivalitas Amerika Serikat dan China.

Kajian ini berangkat dari realitas bahwa Indo-Pasifik adalah kawasan paling dinamis di dunia dari aspek perdagangan, ekonomi, dan keamanan. Sekitar 60% perekonomian dunia dan separuh armada dagang global melintasi perairan Indo-Pasifik. Dengan posisi geografisnya, Indonesia menjadi poros penting jalur logistik global sekaligus rentan terdampak konflik atau ketegangan di kawasan. Rivalitas Amerika Serikat dan China yang semakin tajam menambah urgensi bagi Indonesia untuk memperkuat kapasitas diplomasi.

Penulis menjabarkan bahwa Indo-Pasifik menyimpan tantangan serius seperti sengketa Laut China Selatan, ketegangan China-Taiwan, dan krisis Semenanjung Korea. Dalam konteks inilah diplomasi Indonesia memegang peran penting, baik melalui ASEAN maupun kerja sama bilateral. Apabila diplomasi lemah, risiko gangguan rantai pasok dan ancaman terhadap kedaulatan maritim Indonesia akan semakin besar.

Di dalam Taskap ini dipaparkan landasan hukum dan peraturan yang menjadi pijakan diplomasi, mulai dari UUD 1945, UU Hubungan Luar Negeri, hingga Permenhan Nomor 17 Tahun 2018 tentang Mekanisme Pelaksanaan Diplomasi Pertahanan. Semua regulasi tersebut menegaskan bahwa diplomasi merupakan bagian integral dari politik luar negeri Indonesia yang berlandaskan prinsip bebas dan aktif.

Selain aspek regulasi, Sugeng Budiono juga menampilkan data dan fakta terkait posisi Indonesia dalam peta kekuatan Indo-Pasifik. Berdasarkan Asia Power Index 2023, Indonesia menduduki peringkat kesembilan secara keseluruhan, namun berada di posisi pertama di ASEAN dalam aspek pengaruh diplomatik. Hal ini menjadi modal besar yang perlu dioptimalkan agar Indonesia mampu menjadi jembatan antara kekuatan besar yang bersaing.

Scroll to Top