Pendidikan menjadi pilar utama dalam pembangunan talenta digital. Taskap ini menyoroti bahwa investasi dalam pendidikan, pelatihan, serta pengembangan keterampilan berbasis teknologi akan melahirkan generasi muda yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Dengan bekal tersebut, bonus demografi dapat benar-benar diubah menjadi motor pertumbuhan bangsa.
Lebih jauh, Silvi juga menggarisbawahi pentingnya menjaga relevansi dengan dinamika global. Negara-negara di kawasan ASEAN maupun dunia tengah bergerak cepat mengembangkan talenta digital. Jika Indonesia tidak mampu menyesuaikan diri, maka peluang bonus demografi bisa berubah menjadi beban yang memperlebar kesenjangan pembangunan.
Karya ilmiah ini menyajikan rekomendasi strategis, di antaranya perlunya program pelatihan digital berskala besar, peningkatan literasi digital lintas generasi, serta pemanfaatan big data dan kecerdasan buatan dalam pembangunan nasional. Semua itu diarahkan untuk memperkuat daya saing bangsa Indonesia di tingkat global.
Dengan memperkuat talenta digital, Indonesia bukan hanya mempersiapkan tenaga kerja yang produktif, tetapi juga menyiapkan masyarakat yang inovatif, kreatif, dan siap menghadapi tantangan era transformasi digital. Momentum bonus demografi menjadi kesempatan emas yang tidak boleh terlewatkan.
Taskap karya Silvi Mirna ini menegaskan bahwa kunci keberhasilan Indonesia menuju visi 2045 terletak pada kualitas sumber daya manusianya. Bonus demografi akan benar-benar menjadi berkah jika diiringi dengan pembangunan talenta digital yang inklusif, merata, dan berdaya saing.
Melalui pemikiran ini, diharapkan kontribusi nyata dari peserta PPRA LXVII Lemhannas RI dapat memberikan masukan berharga bagi para pengambil kebijakan. Publikasi ini juga menjadi bukti bahwa peran perpustakaan Lemhannas RI tidak hanya menyimpan karya ilmiah, tetapi juga menyebarluaskan gagasan strategis demi memperkuat ketahanan dan daya saing bangsa Indonesia di masa depan.