Dalam kajiannya, Riva Yanto menyoroti pentingnya inovasi teknologi untuk mengurangi masuknya limbah ke laut. Penggunaan bahan alternatif ramah lingkungan, pengembangan industri daur ulang, hingga konversi sampah menjadi energi menjadi solusi yang relevan. Inovasi ini sekaligus membuka peluang lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di era transisi menuju ekonomi hijau dan biru.
Selain aspek teknologi, Riva Yanto menekankan peran edukasi publik. Kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah, dan mendukung program pelestarian laut harus diperkuat melalui kampanye berkelanjutan. Pendidikan lingkungan sejak usia dini juga dianggap sebagai fondasi penting untuk membentuk generasi yang peduli terhadap keberlanjutan laut.
Taskap ini juga menyinggung dimensi geopolitik dan keamanan maritim. Sampah laut yang lintas batas dapat memicu persoalan diplomatik antarnegara. Oleh karena itu, kerja sama internasional menjadi pilar utama dalam menangani persoalan ini. Indonesia, melalui berbagai forum global seperti G20 dan ASEAN, diharapkan terus memainkan peran aktif dalam mendorong aksi kolektif mengatasi pencemaran laut.
Dari perspektif ketahanan nasional, penanganan sampah laut merupakan bagian dari menjaga kedaulatan negara. Laut bersih dan sehat tidak hanya mendukung ekonomi biru, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia. Dengan demikian, keberhasilan program pengelolaan sampah laut akan berkontribusi langsung pada pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Naskah Taskap ini merekomendasikan agar pemerintah mempercepat pencapaian target pengurangan sampah laut dengan mengintegrasikan pendekatan PESTLE (politik, ekonomi, sosial, teknologi, hukum, dan lingkungan). Pendekatan ini diyakini mampu menghasilkan strategi yang lebih komprehensif dan adaptif terhadap berbagai tantangan yang ada. Implementasi model ekonomi sirkular juga menjadi kunci dalam menciptakan keberlanjutan.
Melalui karya ilmiahnya, Marsekal Pertama TNI Riva Yanto memberikan sumbangan pemikiran penting bagi Lemhannas RI, para pemangku kebijakan, serta masyarakat luas. Gagasan tentang optimalisasi penanganan sampah laut ini diharapkan menjadi referensi dalam merumuskan kebijakan nasional yang lebih progresif dalam mengelola lingkungan maritim. Dengan visi yang jelas dan strategi yang terukur, upaya pengelolaan sampah laut tidak hanya soal menjaga kebersihan laut, tetapi juga tentang menciptakan masa depan bangsa yang lebih sejahtera, berdaulat, dan berkelanjutan. Karya ilmiah ini menjadi bukti nyata kontribusi peserta Lemhannas RI dalam menjawab tantangan bangsa sekaligus mengokohkan komitmen Indonesia pada pembangunan ekonomi biru yang inklusif dan berdaya saing global.