Kolonel Inf Riza Anom Putranto, S.I.P., M.Si., peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVII Lemhannas RI Tahun 2024, telah menyelesaikan Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap) berjudul “Akselerasi Teknologi Digital Bidang Pendidikan untuk Membangun Generasi yang Unggul dan Berkualitas”. Taskap ini menyoroti pentingnya percepatan transformasi digital di bidang pendidikan dasar dan menengah, guna mencetak generasi muda Indonesia yang adaptif, kompeten, serta siap menghadapi tantangan global.
Dalam penelitiannya, Riza menegaskan bahwa pendidikan tidak lagi hanya berfokus pada pencapaian akademis, tetapi juga harus menyiapkan peserta didik agar mampu berinovasi, berpikir kritis, dan berkontribusi dalam masyarakat. Akselerasi teknologi digital menjadi instrumen strategis dalam memperluas akses, meningkatkan kualitas pembelajaran, sekaligus menjaga relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri masa depan.
Pemerintah telah meluncurkan berbagai program digitalisasi pendidikan, seperti distribusi laptop untuk sekolah dan penyediaan akses internet melalui proyek Palapa Ring serta pembangunan base transceiver station (BTS). Namun, tantangan kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dan daerah 3T masih nyata. Hal ini menuntut adanya strategi merata agar teknologi digital benar-benar dapat diakses oleh seluruh peserta didik di Indonesia.
Riza menekankan bahwa keberhasilan akselerasi pendidikan digital sangat dipengaruhi oleh kesiapan guru. Data UNESCO menunjukkan masih banyak pendidik di dunia, termasuk Indonesia, yang belum sepenuhnya terampil memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Oleh sebab itu, pelatihan berkelanjutan dan peningkatan kompetensi digital guru menjadi kunci untuk memastikan transformasi pendidikan berjalan efektif.
Selain itu, integrasi teknologi digital dalam kurikulum menjadi langkah penting. Teknologi memungkinkan pendekatan pembelajaran yang lebih personal dan adaptif sesuai gaya belajar siswa. Dengan penerapan yang tepat, teknologi dapat meningkatkan motivasi, memperluas akses pengetahuan, sekaligus mendorong siswa mengembangkan kreativitas dan keterampilan abad ke-21.
Taskap ini juga mengkaji platform digital yang dikembangkan pemerintah, seperti Platform Merdeka Mengajar (PMM), Rapor Pendidikan, ARKAS, dan SIPLah. Platform-platform ini terbukti mendukung efisiensi administrasi sekolah, pemberdayaan guru, serta peningkatan kualitas pembelajaran berbasis data. Tingginya tingkat adopsi PMM oleh sekolah dasar hingga menengah menunjukkan keberhasilan inovasi digital dalam dunia pendidikan.