Optimalisasi Transformasi Digital Bisnis Nasional untuk Perkuat Ketahanan Bangsa

Dr. Ridho Syahputra Manurung, M.Hum, peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVII Lemhannas RI tahun 2024, menyelesaikan Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap) berjudul “Optimalisasi Transformasi Digital Dunia Bisnis Nasional dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa Guna Memperkokoh Ketahanan Nasional”. Karya ini menghadirkan analisis mendalam tentang bagaimana digitalisasi dapat menjadi pilar penting dalam menguatkan daya saing ekonomi sekaligus ketahanan nasional Indonesia.

Dalam Taskap ini, penulis menyoroti bagaimana transformasi digital tidak lagi sebatas tren teknologi, melainkan kebutuhan mendesak yang menentukan keberlangsungan bisnis di era globalisasi. Perusahaan dituntut mampu beradaptasi dengan inovasi, dari pemanfaatan big data, kecerdasan buatan, hingga cloud computing yang memengaruhi efisiensi dan produktivitas.

Ridho menegaskan bahwa digitalisasi membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memperluas pasar, meningkatkan kualitas produk, serta memperkuat kemandirian ekonomi. Namun, ia juga mengingatkan bahwa ketimpangan digital, rendahnya literasi teknologi, dan ancaman siber menjadi tantangan serius yang harus segera diatasi.

Tujuan utama dari Taskap ini adalah memberikan kontribusi pemikiran strategis kepada para pemangku kepentingan, terutama pemerintah dan dunia usaha, agar mampu merancang kebijakan serta langkah nyata dalam mengoptimalkan transformasi digital demi kepentingan bangsa.

Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi literatur, survei, serta analisis data tematik. Pendekatan ini menghasilkan gambaran komprehensif tentang kesiapan sektor bisnis nasional menghadapi arus digitalisasi, sekaligus rekomendasi kebijakan untuk memperkuat daya saing dan ketahanan nasional.

Pembahasan dalam Taskap juga menyinggung bagaimana perubahan lanskap bisnis memengaruhi struktur lapangan kerja. Digitalisasi menghadirkan kebutuhan baru akan keterampilan berbasis teknologi, sehingga pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia harus menjadi prioritas utama.

Selain aspek ekonomi, Taskap ini menilai digitalisasi dari perspektif sosial, budaya, dan politik. Inklusi digital menjadi faktor penting agar transformasi teknologi tidak hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat, melainkan dapat dirasakan secara merata demi mengurangi kesenjangan sosial.

Scroll to Top