Penulis menyatakan bahwa digitalisasi sektor pertanian tak hanya soal teknologi semata, tetapi juga soal keberlanjutan sosial dan ekonomi. Petani sebagai aktor utama harus mendapat perhatian penuh, terutama dari sisi peningkatan kapasitas, penyediaan infrastruktur pendukung, serta sistem insentif yang berpihak pada petani kecil dan daerah tertinggal.
Rekomendasi yang disampaikan dalam Taskap ini antara lain perlunya master plan nasional transformasi digital pertanian yang mengatur roadmap dari hulu ke hilir. Selain itu, sinergi antara kementerian teknis seperti Kementerian Pertanian, Kominfo, dan Kementerian Desa juga ditekankan agar ekosistem digital pertanian dapat berjalan inklusif dan merata.
Lebih lanjut, Taskap ini juga memuat hasil kajian terhadap dampak transformasi digital terhadap ketahanan pangan. Penulis menggarisbawahi bahwa transformasi ini mampu memperkuat tiga pilar ketahanan pangan yaitu ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan. Dengan teknologi, distribusi pangan menjadi lebih efisien, potensi food loss menurun, dan akses terhadap pangan menjadi lebih merata.
Pentingnya dukungan kebijakan publik dan regulasi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi turut menjadi bagian dari sorotan dalam Taskap ini. Beberapa regulasi penting seperti UU No. 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan dan Perpres No. 82 Tahun 2023 tentang Percepatan Transformasi Digital menjadi landasan yuridis yang harus terus diperkuat pelaksanaannya.
Taskap ini diakhiri dengan keyakinan bahwa masa depan pertanian Indonesia sangat bergantung pada keberanian dan keseriusan pemerintah serta pemangku kepentingan untuk menempatkan digitalisasi sebagai pilar utama pembangunan pertanian. Indonesia memiliki semua sumber daya untuk menjadi lumbung pangan dunia, asalkan mampu mengelola pertanian dengan pendekatan berbasis teknologi dan pengetahuan.
Melalui publikasi ini, Perpustakaan Lemhannas RI berharap masyarakat, akademisi, dan pengambil kebijakan dapat memahami lebih dalam bagaimana transformasi digital dapat membawa pertanian Indonesia melompat lebih jauh. Semoga kajian ini menjadi kontribusi nyata dari alumni Lemhannas RI untuk pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berdaulat.