Dalam perspektif nasional, ekonomi biru diharapkan mampu menjadi salah satu pilar utama dalam menopang Ketahanan Nasional. Konsep ini menuntut keuletan dan ketangguhan dalam mengelola sumber daya secara optimal, tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan serta hak sosial masyarakat pesisir yang seringkali termarjinalkan.
Kebijakan seperti Penangkapan Ikan Terukur (PIT), revitalisasi kawasan konservasi laut, serta integrasi sektor pariwisata bahari yang berorientasi pada ekowisata dinilai sebagai langkah konkret dalam mewujudkan agenda pembangunan berkelanjutan sebagaimana diamanatkan dalam SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan).
Pentingnya sinergi regulasi pun menjadi fokus dalam Taskap ini. Ferry menyajikan analisis terhadap berbagai undang-undang dan peraturan pemerintah yang relevan, seperti UU No. 1 Tahun 2014 tentang Wilayah Pesisir dan PP No. 11 Tahun 2023 tentang PIT, untuk mendukung keterpaduan dalam implementasi ekonomi biru yang berpihak pada keberlanjutan dan masyarakat.
Tidak hanya berhenti pada tataran analitis, Ferry menawarkan peta jalan strategis (roadmap) yang menggambarkan langkah konkret jangka pendek dan panjang dalam pembangunan sektor kelautan. Termasuk di antaranya adalah penyusunan zonasi perikanan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan pelibatan generasi muda dalam ekosistem ekonomi kelautan digital.
Penutup Taskap ini menegaskan bahwa jika dikelola dengan baik, kawasan pesisir tidak hanya akan menjadi pilar pertumbuhan ekonomi baru, tetapi juga benteng ketahanan nasional. Oleh karena itu, pemikiran Ferry ini menjadi kontribusi berharga dalam pengambilan kebijakan yang lebih adil, berdaya guna, dan berkelanjutan untuk Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia.
Melalui penyusunan Taskap ini, Ferry Mulyadi Arifin telah menunjukkan komitmen dan integritasnya sebagai bagian dari insan Lemhannas yang mendedikasikan diri untuk menciptakan solusi strategis demi kepentingan bangsa dan negara. Pemikirannya merupakan panggilan untuk bertindak, memperkuat jati diri maritim bangsa dalam menggapai masa depan Indonesia Emas 2045.