Taskap ini mengusulkan perlunya penguatan kapasitas masyarakat pesisir, termasuk penyediaan akses terhadap teknologi, pendidikan, dan pasar. Pendekatan berbasis pemberdayaan masyarakat dan kolaborasi pentahelix — melibatkan pemerintah, akademisi, bisnis, masyarakat, dan media — diyakini menjadi strategi efektif untuk mengoptimalkan potensi ekonomi biru.
Fajar Wibowo juga menekankan pentingnya pelestarian ekosistem pesisir seperti hutan mangrove yang vital dalam menjaga kelangsungan sumber daya laut. Kerusakan ekosistem pesisir bukan hanya mengancam keanekaragaman hayati, tetapi juga kelangsungan hidup masyarakat pesisir yang bergantung langsung pada sumber daya tersebut.
Dalam konteks kebijakan nasional, Taskap ini mendorong agar pemerintah pusat dan daerah memperkuat regulasi pengelolaan sumber daya kelautan yang berbasis prinsip keberlanjutan. Implementasi program Penangkapan Ikan Terukur (PIT) dan pemberdayaan desa pesisir menjadi langkah konkret yang disarankan untuk menjaga keberlangsungan sumber daya ikan sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil.
Selain itu, Taskap ini juga menyoroti perlunya dukungan infrastruktur yang memadai, seperti pelabuhan perikanan, cold storage, dan unit pengolahan ikan. Sarana dan prasarana ini akan sangat membantu memperpanjang umur simpan hasil laut, meningkatkan nilai tambah, serta memperluas akses produk hasil laut Indonesia ke pasar global.
Sebagai penutup, Fajar Wibowo menyampaikan bahwa optimalisasi ekonomi biru bukan hanya tentang mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mewujudkan keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan. Ia berharap gagasannya dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk bersama-sama membangun masa depan masyarakat pesisir yang lebih sejahtera, berdaya, dan lestari.
Melalui Kertas Karya Ilmiah Perseorangan ini, Lemhannas RI kembali menunjukkan kontribusinya dalam menghasilkan pemikiran-pemikiran strategis berbasis data yang berorientasi pada kepentingan nasional jangka panjang. Karya dari Kolonel Cku Fajar Wibowo Supri Haryanto ini menjadi bukti nyata bahwa sektor maritim Indonesia menyimpan peluang besar yang harus dikelola secara cerdas, kolaboratif, dan berkelanjutan.