Penguatan Keamanan Siber untuk Akselerasi Ekonomi Digital

Selain memaparkan tantangan, Taskap ini juga mengidentifikasi berbagai peluang. Pertumbuhan pengguna internet yang kini menembus lebih dari 185 juta orang, serta penetrasi ponsel pintar yang tinggi, membuka jalan bagi transformasi ekonomi digital. Namun, keberhasilan transformasi ini sangat ditentukan oleh keberhasilan negara membangun ketahanan siber nasional.

Penulis menggunakan kerangka teori multidisiplin, mulai dari teori keamanan siber, teori ekonomi digital, hingga teori sosial seperti anomie dan kontrol sosial. Dengan pendekatan tersebut, Taskap menegaskan bahwa isu keamanan siber bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga menyangkut norma, perilaku, dan budaya digital masyarakat. Karena itu, penguatan literasi digital menjadi faktor kunci dalam menekan ancaman siber di tingkat individu maupun institusi.

Taskap ini juga menyoroti pentingnya adopsi teknologi terbaru dalam keamanan siber. Penerapan kecerdasan buatan untuk deteksi ancaman, pemanfaatan blockchain untuk transparansi data, serta penerapan model Zero Trust menjadi solusi yang bisa diadaptasi di Indonesia. Namun, tanpa sumber daya manusia yang andal, teknologi canggih sekalipun tidak akan berfungsi maksimal.

Upaya penguatan keamanan siber yang diusulkan meliputi peningkatan regulasi yang tegas, pembangunan infrastruktur cadangan untuk layanan digital penting, serta pembentukan pusat operasi keamanan siber nasional yang terintegrasi. Selain itu, kerja sama internasional juga perlu ditingkatkan mengingat ancaman siber bersifat lintas batas.

Dalam simpulannya, Taskap menegaskan bahwa keamanan siber adalah fondasi akselerasi ekonomi digital. Tanpa perlindungan data yang kuat dan sistem yang tangguh, akselerasi ekonomi digital justru bisa menjadi bumerang. Sebaliknya, bila keamanan siber diperkuat, Indonesia tidak hanya mampu menjaga kedaulatan digital, tetapi juga memperkokoh posisinya sebagai pemain utama dalam ekonomi digital regional.

Kertas Karya Ilmiah Perseorangan ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi pemerintah, akademisi, dan praktisi. Lemhannas RI sebagai lembaga strategis dalam pendidikan kepemimpinan nasional memberikan wadah bagi lahirnya gagasan-gagasan visioner yang relevan dengan tantangan zaman, termasuk dalam menghadapi era digital yang sarat peluang sekaligus ancaman.

Akhirnya, melalui kajian ini, Kolonel Pnb M.R.Y. Fahlefie menegaskan komitmennya untuk ikut berkontribusi dalam memperkuat ketahanan nasional melalui penguatan keamanan siber. Dengan strategi yang terukur, regulasi yang konsisten, serta dukungan sumber daya manusia unggul, akselerasi ekonomi digital Indonesia diyakini akan semakin kokoh, inklusif, dan berkelanjutan menuju Visi Indonesia 2045.

Scroll to Top