Taskap ini juga menyoroti pentingnya kerjasama internasional di bidang pertahanan. Indonesia telah aktif menjalin latihan bersama dengan negara-negara sahabat, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Australia, serta memperkuat patroli keamanan bersama dengan Malaysia dan Filipina. Kerjasama ini memperkuat diplomasi pertahanan sekaligus membangun kepercayaan antarnegara di kawasan.
Di sisi lain, diplomasi pertahanan Indonesia perlu terus dikembangkan dalam forum-forum internasional, seperti ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM) dan ADMM-Plus. Melalui forum tersebut, Indonesia dapat memainkan peran sebagai honest broker yang mendorong dialog, kerja sama keamanan, dan penegakan hukum internasional secara konsisten.
Karya ilmiah ini juga mengingatkan bahwa pembangunan pertahanan nasional masih menghadapi tantangan, seperti keterbatasan anggaran, jumlah alutsista yang terbatas, serta kebutuhan peningkatan interoperabilitas antarmatra TNI. Ini menjadi catatan penting agar Indonesia tidak hanya fokus pada diplomasi, tetapi juga serius memperkuat postur pertahanan jangka panjang.
Lebih jauh, penulis menekankan bahwa diplomasi Indonesia di Laut China Selatan harus tetap berlandaskan pada Pancasila, UUD 1945, serta prinsip politik luar negeri bebas aktif. Dengan dasar ideologis dan konstitusional ini, diplomasi pertahanan Indonesia tidak hanya bersifat pragmatis, tetapi juga memiliki nilai moral yang tinggi untuk menjaga perdamaian dunia.
Diplomasi yang kuat tanpa pertahanan yang memadai berisiko tidak efektif, sementara pertahanan yang kuat tanpa diplomasi berpotensi menimbulkan ketegangan. Sinergi keduanya akan menentukan efektivitas Indonesia dalam menghadapi tantangan geopolitik.
Bagi Lemhannas RI, karya ilmiah Kolonel Marinir Muhammad Reza Suud menjadi wujud kontribusi strategis peserta pendidikan dalam memperkaya kajian ketahanan nasional. Analisis yang mendalam mengenai Laut China Selatan tidak hanya relevan bagi Indonesia, tetapi juga bagi stabilitas regional dan global.
Dengan demikian, melalui perpaduan strategi diplomasi pertahanan dan penguatan kekuatan nasional, Indonesia diharapkan mampu menjaga kedaulatan, memperkuat posisi tawar internasional, serta berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang menempatkan keamanan dan kedaulatan sebagai pilar utama pembangunan nasional.