Taskap ini menyampaikan bahwa transformasi digital sektor publik bukan hanya soal mengganti sistem manual menjadi digital, tetapi merupakan perubahan menyeluruh terhadap budaya kerja birokrasi. Pemerintah perlu memperkuat SDM, membangun tata kelola data yang baik, serta meningkatkan kolaborasi lintas sektor dan lintas daerah agar akselerasi transformasi digital dapat berjalan optimal.
Salah satu rekomendasi kunci yang diajukan adalah perlunya adopsi strategi terintegrasi nasional dalam bentuk GovTech seperti INA Digital, yang mampu memayungi berbagai layanan digital secara menyeluruh. Hal ini juga harus diiringi dengan evaluasi SPBE secara berkala dan penguatan sistem keamanan siber sebagai bentuk perlindungan data masyarakat.
Achmad Jubaedi juga menekankan pentingnya literasi digital masyarakat agar tidak hanya menjadi pengguna pasif, tetapi turut aktif memanfaatkan layanan digital pemerintah. Kesadaran dan partisipasi publik menjadi kunci keberhasilan transformasi digital, sekaligus meningkatkan akuntabilitas layanan publik itu sendiri.
Sebagai bagian dari ekosistem transformasi digital, perpustakaan juga memiliki peran strategis. Melalui digitalisasi koleksi, penyediaan literatur daring, serta penguatan peran pustakawan dalam literasi informasi, perpustakaan dapat menjadi ruang strategis dalam mendukung agenda transformasi digital nasional.
Dengan mengedepankan pendekatan kolaboratif berbasis pentahelix (pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media), Taskap ini menawarkan pandangan bahwa transformasi digital sektor publik adalah strategi jangka panjang untuk memperkuat Ketahanan Nasional secara menyeluruh, baik dari aspek pelayanan, sosial, hingga ekonomi.
Taskap ini menjadi kontribusi nyata dari peserta PPRA LXVII dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dengan visi menjadi negara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan, transformasi digital di sektor publik adalah langkah taktis menuju birokrasi modern yang responsif dan adaptif terhadap zaman.
Melalui karya ini, Achmad Jubaedi mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendorong inovasi, mempercepat integrasi teknologi, serta menjadikan pelayanan publik sebagai wajah terdepan dari negara yang berpihak pada rakyat. Transformasi digital bukan lagi soal teknologi semata, melainkan tentang keberanian berbenah dan kemauan untuk berubah menuju pelayanan publik yang unggul.