Taskap ini menekankan bahwa optimalisasi pengelolaan teknologi informasi harus dilakukan secara holistik. Pada aspek SDM, diperlukan reformasi pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi untuk menciptakan talenta digital yang kompeten dan relevan dengan kebutuhan industri. Pemerintah perlu memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan lembaga pelatihan untuk menjembatani gap kompetensi digital.
Pada aspek regulasi, disarankan adanya penyelarasan kebijakan lintas sektor serta percepatan perumusan aturan-aturan teknis yang adaptif terhadap perubahan teknologi. Selain itu, penting untuk mendorong harmonisasi regulasi antara sektor pemerintahan pusat dan daerah, guna mempercepat transformasi layanan publik berbasis digital.
Sementara itu, dari sisi teknologi, pembangunan infrastruktur perlu diarahkan pada pemerataan akses, penguatan keamanan siber, dan pengembangan pusat data nasional. Kolaborasi antara BSSN, operator telekomunikasi, dan lembaga terkait perlu diperkuat untuk memastikan perlindungan terhadap infrastruktur informasi vital nasional.
Menariknya, Taskap ini juga menyajikan data bahwa Indonesia masih berada di posisi rendah dalam indeks kesiapan digital, terutama dalam aspek pemberdayaan masyarakat dan keterampilan kerja digital. Hal ini menunjukkan perlunya strategi nasional dalam membangun masyarakat digital yang produktif, bukan hanya sebagai konsumen teknologi.
Dalam konteks global dan regional, Indonesia perlu menyesuaikan diri dengan arah perkembangan seperti Digital Economy Framework Agreement (DEFA) ASEAN dan kompetisi teknologi antara negara-negara besar. Kesiapan menghadapi tantangan dan peluang ekonomi digital menjadi kunci daya saing nasional di masa depan.
Dengan pemetaan masalah yang mendalam serta rekomendasi strategis yang aplikatif, Taskap ini memberikan kontribusi nyata terhadap upaya Indonesia dalam mempercepat transformasi digital. Optimalisasi pengelolaan teknologi informasi menjadi titik sentral dalam menjawab tantangan pembangunan ekonomi yang berbasis pengetahuan dan inovasi.
Sebagai institusi ketahanan nasional, Lemhannas RI memandang pentingnya pemikiran seperti yang disampaikan oleh Kolonel Sahureka ini. Penguatan pengelolaan teknologi informasi bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga menyangkut ketahanan nasional dalam ranah digital yang semakin strategis.
Perpustakaan Lemhannas RI berkomitmen menyebarluaskan karya-karya ilmiah strategis seperti ini agar dapat menjadi referensi bagi pembuat kebijakan, akademisi, dan masyarakat luas. Naskah ini tersedia lengkap di koleksi Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap) dan dapat diakses oleh Sahabat Pustaka untuk memperluas wawasan dan pemahaman tentang arah transformasi digital Indonesia.