Menggerakkan Ekonomi Hijau: Energi Baru Terbarukan Sebagai Pilar Ketahanan Masa Depan

Pemanfaatan energi terbarukan juga dinilai dapat memperkecil kesenjangan antarwilayah. Dengan model berbasis komunitas, daerah-daerah yang sebelumnya terpinggirkan dalam akses energi dapat memperoleh manfaat langsung. Ini berarti transisi energi bukan hanya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga pada pemerataan pembangunan nasional.

Hendriyadi mengingatkan bahwa perjalanan menuju nol emisi karbon tidaklah mudah. Hambatan politik, ekonomi, maupun sosial akan selalu ada. Namun, dengan komitmen yang kuat, strategi yang tepat, serta kolaborasi yang erat, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin di kawasan dalam pengembangan energi bersih.

Dalam simpulannya, Taskap ini menekankan bahwa optimalisasi pembangunan energi baru terbarukan adalah pilihan yang tidak bisa ditunda. Setiap langkah kecil dalam pemanfaatan energi hijau akan membawa dampak besar pada upaya pengurangan emisi karbon. Lebih jauh lagi, strategi ini juga berkontribusi pada ketahanan nasional yang berkelanjutan.

Rekomendasi yang diajukan antara lain peningkatan investasi infrastruktur energi bersih, konsistensi regulasi, pemberdayaan masyarakat lokal, hingga penguatan riset dan pendidikan. Semua itu ditujukan untuk memastikan bahwa target net zero emission bukan hanya retorika, melainkan sebuah kenyataan yang dapat dicapai dalam waktu dekat.

Kertas Karya Ilmiah Perseorangan yang disusun oleh Kolonel Inf Hendriyadi, S.H., ini memperlihatkan bagaimana isu energi dan lingkungan tidak dapat dipisahkan dari agenda ketahanan nasional. Gagasan yang dituangkan dalam Taskap ini diharapkan menjadi inspirasi bagi perumusan kebijakan strategis sekaligus dorongan bagi seluruh pihak untuk terlibat aktif dalam mewujudkan Indonesia yang hijau, mandiri, dan berdaya saing tinggi di era global.

Scroll to Top