Penguatan RCEP: Strategi Cerdas Indonesia Tingkatkan Perekonomian Nasional

Namun demikian, Irwanto menegaskan bahwa manfaat RCEP tidak akan otomatis dirasakan. Perlu ada upaya serius pemerintah dalam meratifikasi dan mengimplementasikan perjanjian ini ke dalam kebijakan nasional, serta menyinergikannya dengan program-program strategis di sektor industri, UMKM, dan tenaga kerja.

Untuk mendalami aspek strategis RCEP, Taskap ini menggunakan pendekatan SWOT dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasilnya menunjukkan pentingnya strategi kolaboratif lintas sektor, terutama dalam perdagangan, investasi, tenaga kerja, dan integrasi global value chain, demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif.

Dalam kajian empirisnya, Irwanto melibatkan partisipan dari kalangan profesional ekonomi dan hubungan internasional. Survei tersebut mengidentifikasi perlunya peningkatan kapasitas SDM dan integrasi industri domestik agar lebih siap bersaing di pasar regional.

Taskap ini juga menyampaikan kritik konstruktif terhadap lemahnya daya saing Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Data menunjukkan posisi Indonesia dalam indeks daya saing global masih fluktuatif, yang menuntut reformasi struktural dalam hal produktivitas, inovasi, dan efisiensi birokrasi ekonomi.

Irwanto menilai bahwa penguatan RCEP bukan hanya proyek elit diplomatik, melainkan harus menyentuh realita ekonomi masyarakat. Artinya, perjanjian ini harus terhubung dengan upaya hilirisasi industri, digitalisasi UMKM, serta peningkatan keterampilan dan sertifikasi tenaga kerja dalam skala nasional.

Lebih jauh, kerja sama regional seperti RCEP juga memiliki peran strategis dalam memperkuat posisi geopolitik dan geoekonomi Indonesia. Hal ini penting, mengingat kawasan Asia-Pasifik kini menjadi medan tarik-menarik kepentingan kekuatan besar dunia yang memerlukan respon cerdas dari negara-negara berkembang.

Taskap ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor sebagai kunci sukses implementasi RCEP. Tanpa sinergi antarkementerian, pelaku usaha, dan masyarakat, perjanjian ini akan sulit memberikan dampak maksimal terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam dan jumlah penduduk yang besar, Indonesia memiliki peluang besar menjadi aktor utama dalam rantai nilai global. Namun potensi ini harus ditopang dengan arah kebijakan ekonomi yang terarah dan berbasis kolaborasi. Melalui Taskap ini, Irwanto tidak hanya menyampaikan gagasan, tetapi juga peta jalan strategis bagi Indonesia dalam memaksimalkan manfaat RCEP. Karya ini menjadi kontribusi penting dalam menyelaraskan agenda kerja sama internasional dengan kepentingan nasional demi Indonesia yang lebih tangguh, adil, dan mandiri.

Scroll to Top