Kolonel Laut (P) Eko Vidiyantho, peserta Program Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) LXVIII Lemhannas RI Tahun 2025, mengangkat isu strategis bertajuk “Industrialisasi Sektor Perikanan Indonesia Guna Pertumbuhan Ekonomi Biru” dalam Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap)-nya. Karya ini menyoroti bagaimana industrialisasi perikanan menjadi kunci penting dalam transformasi ekonomi nasional, khususnya menuju ekonomi biru yang berkelanjutan dan berkeadilan sosial bagi masyarakat pesisir Indonesia.
Indonesia dikenal sebagai negara maritim dengan 17.504 pulau dan luas wilayah perairan mencapai 6,4 juta kilometer persegi. Potensi ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia. Namun, kekayaan sumber daya ini belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui industrialisasi perikanan.
Dalam Taskap-nya, Kolonel Eko menegaskan bahwa industrialisasi sektor perikanan bukan hanya berbicara tentang peningkatan produksi, tetapi juga tentang peningkatan nilai tambah melalui inovasi, teknologi, dan tata kelola yang efisien. Proses hilirisasi perikanan harus diarahkan untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat pesisir.
Ia menjelaskan bahwa banyak pelaku usaha perikanan di Indonesia masih mengandalkan cara-cara tradisional dalam pengolahan hasil tangkapan, seperti pengeringan dan penggaraman sederhana. Metode tersebut memang telah menjadi bagian dari budaya, namun nilai ekonominya rendah karena tidak memenuhi standar mutu dan keamanan pangan yang dibutuhkan pasar ekspor.
Selain itu, rantai pasok dan sistem distribusi perikanan Indonesia masih menghadapi banyak kendala. Keterbatasan fasilitas cold storage, pelabuhan perikanan yang belum memadai, serta infrastruktur transportasi yang tidak efisien menyebabkan produk perikanan cepat rusak sebelum mencapai pasar. Hal ini berimbas langsung pada kerugian nelayan dan menurunkan daya saing industri nasional.
