Kolonel Kav Agus Waluyo, S.I.P., M.P.W.K., peserta Program Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) Lemhannas RI Angkatan LXVIII Tahun 2025, menulis Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap) berjudul “Pemberdayaan UMKM Guna Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional.” Dalam karya ini, Agus menyoroti peran vital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung ekonomi nasional sekaligus garda terdepan dalam menjaga ketersediaan pangan yang stabil dan berkelanjutan di Indonesia.
Dalam pembukaannya, Agus menyampaikan bahwa ketahanan pangan adalah pilar utama bagi ketahanan nasional. Ia mengutip definisi dari FAO dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan yang menekankan pentingnya ketersediaan, keterjangkauan, keamanan, serta keberlanjutan pangan. Menurutnya, upaya menjaga ketahanan pangan tidak dapat dilepaskan dari pemberdayaan ekonomi rakyat, dan sektor UMKM memiliki peran sentral dalam mendorong kemandirian pangan di tingkat lokal maupun nasional.
Agus menjelaskan bahwa Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjaga stabilitas pangan di tengah pertumbuhan penduduk, perubahan iklim, dan fluktuasi harga komoditas global. Di sisi lain, jumlah UMKM yang terus bertambah menjadi potensi luar biasa jika dikelola dengan baik. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, lebih dari 65 juta UMKM di Indonesia berkontribusi sekitar 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap hingga 97 persen tenaga kerja nasional. Dari jumlah tersebut, hampir separuh bergerak di sektor pangan.
Dalam Taskap-nya, Agus menyoroti bahwa UMKM pangan merupakan ujung tombak dalam menjaga ketersediaan pangan di tingkat lokal. Pelaku UMKM berperan langsung dalam proses produksi, pengolahan, dan distribusi pangan, terutama di wilayah pedesaan. Namun, masih banyak kendala yang mereka hadapi seperti keterbatasan modal, akses pasar, teknologi, serta regulasi yang belum sepenuhnya berpihak kepada usaha kecil.
Ia menilai bahwa pandemi Covid-19 memberikan pelajaran penting tentang ketahanan ekonomi nasional. Ketika banyak sektor besar terpukul, UMKM terbukti lebih adaptif dan tangguh. Meskipun terdampak, mereka mampu bertahan melalui inovasi dan kolaborasi lokal, termasuk di sektor pangan. Agus menegaskan, ketangguhan UMKM selama masa krisis menjadi bukti nyata bahwa ekonomi rakyat adalah fondasi utama keberlanjutan nasional.
