Kolonel Inf Vivin Alivianto, S.I.P., peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVII Lemhannas RI Tahun 2024, menyusun Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap) dengan judul “Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional Guna Menghadapi Perubahan Lanskap Ekonomi Global”. Tulisan ini hadir sebagai bentuk kontribusi gagasan strategis dalam menjawab tantangan ekonomi yang semakin kompleks di tengah dinamika global.
Taskap tersebut diawali dengan uraian mengenai perubahan struktur perekonomian dunia yang semakin terintegrasi. Globalisasi menghadirkan peluang, namun sekaligus membuka kerentanan, terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia. Peningkatan arus perdagangan, investasi, hingga teknologi menuntut Indonesia memiliki strategi tangguh agar mampu menjaga daya saing ekonomi nasional.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 masih berada di kisaran 5,05 persen. Meskipun stabil, angka ini lebih rendah dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 5,31 persen. Kondisi tersebut mencerminkan adanya tekanan eksternal dari perlambatan permintaan global, inflasi tinggi, serta ketidakpastian kebijakan moneter internasional yang memengaruhi stabilitas rupiah maupun aliran modal.
Dalam kajiannya, Kolonel Vivin menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional bukan hanya soal angka statistik, melainkan sebuah indikator kekuatan bangsa dalam kancah global. Negara-negara seperti Tiongkok dan Korea Selatan menjadi contoh bagaimana strategi industrialisasi, inovasi, dan pemanfaatan teknologi mampu memperkuat posisi dalam perdagangan internasional.
Taskap ini mengidentifikasi sejumlah tantangan utama, di antaranya ketimpangan pendapatan, kualitas infrastruktur yang belum merata, serta ketergantungan pada ekspor komoditas primer. Selain itu, masih terdapat kesenjangan dalam adopsi teknologi modern di sektor manufaktur yang menyebabkan rendahnya produktivitas jika dibandingkan dengan negara-negara industri maju.
Di sisi lain, proyeksi optimistis juga hadir dari lembaga internasional. Bank Dunia, IMF, ADB, hingga OECD memperkirakan ekonomi Indonesia tahun 2024 akan tumbuh sekitar 5 persen, lebih tinggi dibanding rata-rata pertumbuhan global. Proyeksi ini menjadi dasar bahwa Indonesia masih memiliki ketahanan ekonomi yang cukup baik, meskipun menghadapi gejolak eksternal.
