Kajian dalam Taskap ini turut menguraikan praktik baik di berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Jawa Tengah, hingga Surabaya, yang berhasil menerapkan layanan SPBE dengan skor tinggi dalam evaluasi nasional. Keberhasilan mereka membuktikan bahwa inovasi digital mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik, sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Rekomendasi yang ditawarkan penulis menekankan pentingnya penguatan regulasi, peningkatan literasi digital masyarakat dan aparatur, serta pengembangan infrastruktur yang merata hingga wilayah terpencil. Dengan strategi ini, SPBE diharapkan tidak hanya sekadar sistem, tetapi benar-benar menjadi tulang punggung birokrasi modern yang efektif.
Taskap ini juga menyoroti aspek good governance yang menjadi orientasi akhir dari SPBE. Transparansi, akuntabilitas, partisipasi publik, serta pelayanan yang merata menjadi tolok ukur tata kelola pemerintahan yang baik. Dengan demikian, digitalisasi bukan hanya soal teknologi, melainkan juga transformasi budaya kerja birokrasi.
Melalui analisis PESTEL dan Asta Gatra, Taskap ini memberikan gambaran komprehensif mengenai faktor politik, ekonomi, sosial, hukum, dan teknologi yang memengaruhi percepatan SPBE di Indonesia. Pendekatan multidisiplin inilah yang memperkaya kajian sehingga relevan dengan dinamika ketahanan nasional.
Dengan kerja sama lintas sektor dan dukungan kebijakan yang konsisten, percepatan SPBE dapat menjadi motor penggerak terwujudnya good governance. Lebih dari itu, keberhasilan SPBE akan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global, sekaligus memperkokoh kepercayaan publik pada pemerintah.
Karya ilmiah Dr. Siti Rohajawati ini menjadi sumbangan pemikiran penting dalam upaya modernisasi birokrasi Indonesia. Perpustakaan Lemhannas RI dengan bangga menyajikan Taskap ini sebagai referensi berharga bagi para pemangku kepentingan, akademisi, maupun masyarakat luas yang peduli pada masa depan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan berbasis teknologi.