Membangun Ketangguhan Bangsa Melalui Pengembangan Desa Pesisir

Kolonel Marinir Rommy Hutagaol, M.Han., M.Tr.Opsla., peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVII Lemhannas RI tahun 2024, menyelesaikan Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap) dengan judul “Pengembangan Desa Pesisir Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Guna Mendukung Ketahanan Nasional”. Karya ini menyoroti pentingnya desa pesisir sebagai garda terdepan pembangunan ekonomi sekaligus pilar ketahanan nasional yang berkelanjutan.

Dalam Taskap tersebut, Rommy Hutagaol menekankan bahwa desa pesisir memiliki posisi strategis, baik secara geografis maupun sosial-ekonomi. Desa pesisir tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi jutaan masyarakat nelayan, tetapi juga menyimpan potensi sumber daya alam yang sangat besar untuk mendukung kemandirian bangsa. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya terkelola secara optimal sehingga memerlukan perhatian serius.

Rommy menggambarkan kondisi desa pesisir saat ini masih menghadapi banyak tantangan. Keterbatasan infrastruktur, rendahnya akses pendidikan, lemahnya kesadaran lingkungan, hingga terbatasnya peluang ekonomi menjadi masalah mendasar. Kondisi tersebut menimbulkan kesenjangan pembangunan yang cukup signifikan antara desa pesisir dengan wilayah perkotaan atau pedalaman.

Dalam kajiannya, Rommy Hutagaol menyoroti pentingnya pendekatan Ekonomi Biru yang menekankan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan. Konsep ini dianggap sebagai salah satu strategi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa pesisir, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan laut yang merupakan aset bangsa. Melalui pendekatan ini, desa pesisir diharapkan mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Lebih jauh, penelitian ini juga menggarisbawahi perlunya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat lokal. Kolaborasi lintas sektor diyakini akan memperkuat efektivitas program pembangunan, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat pesisir. Tanpa adanya koordinasi yang baik, program yang telah digagas sering kali berjalan parsial dan tidak berkesinambungan.

Taskap ini memberikan perhatian besar pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Rommy menekankan bahwa masyarakat desa pesisir harus dibekali keterampilan yang sesuai dengan potensi lokal, seperti pengolahan hasil laut, budidaya perikanan modern, hingga pariwisata bahari. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya bergantung pada kegiatan penangkapan ikan semata, tetapi juga mampu mengembangkan usaha produktif lainnya.

Scroll to Top