Selain pemanfaatan teknologi, peningkatan jumlah dan kualitas alat utama sistem senjata (alutsista) juga menjadi aspek krusial dalam strategi pengamanan. Saat ini, keterbatasan kapal patroli dan pesawat udara pengintai masih menjadi kendala dalam pengawasan ALKI II. Oleh karena itu, modernisasi alutsista harus menjadi prioritas utama dalam penguatan pengamanan jalur maritim ini.
Selain aspek teknologi dan alutsista, peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga menjadi bagian penting dalam strategi pengamanan ALKI II. Program pelatihan yang berkelanjutan bagi personel TNI, Polri, dan instansi terkait lainnya diperlukan untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi berbagai ancaman maritim. Pelatihan ini mencakup kemampuan teknis dalam pengoperasian alutsista modern serta simulasi penanganan ancaman di wilayah perairan strategis.
Dalam konteks regulasi, pemerintah perlu memperkuat kebijakan terkait pengamanan ALKI II dengan menyelaraskan berbagai undang-undang dan peraturan yang mengatur penegakan hukum di laut. Harmonisasi kebijakan ini akan mengurangi tumpang tindih kewenangan antar-instansi dan meningkatkan efektivitas operasi pengamanan di lapangan.
Lebih lanjut, kerja sama internasional juga harus ditingkatkan dalam menghadapi ancaman transnasional di ALKI II. Sebagai jalur perdagangan global, pengamanan perairan ini tidak bisa dilakukan secara unilateral. Kolaborasi dengan negara-negara tetangga dan organisasi internasional, seperti International Maritime Organization (IMO), sangat diperlukan untuk menciptakan sistem keamanan maritim yang lebih komprehensif.
Kesimpulannya, Taskap ini menekankan bahwa penguatan pengamanan ALKI II bukan hanya kebutuhan nasional, tetapi juga bagian dari strategi besar dalam menjaga stabilitas IKN dan kedaulatan Indonesia di perairan internasional. Dengan implementasi strategi yang terintegrasi, berbasis teknologi, dan didukung oleh regulasi yang kuat, Indonesia dapat memastikan bahwa ALKI II tetap aman dan stabil untuk mendukung pembangunan IKN serta kepentingan nasional secara keseluruhan.
Taskap ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi para pemangku kebijakan dalam merumuskan langkah-langkah strategis guna meningkatkan pengamanan maritim Indonesia di era yang semakin kompleks ini. Peran perpustakaan dalam menyediakan akses terhadap penelitian dan kajian strategis seperti ini juga menjadi faktor penting dalam mendukung pemahaman yang lebih luas mengenai tantangan dan solusi dalam bidang pertahanan dan keamanan nasional.