Di sisi lain, Andree menyoroti pentingnya pemahaman etika digital dan keamanan siber. Generasi Z sangat rentan terhadap disinformasi, perundungan siber, dan penyalahgunaan data pribadi. Oleh karena itu, pendidikan karakter digital yang kuat harus dibangun sejak dini agar Generasi Z mampu menjadi pengguna teknologi yang cerdas dan bertanggung jawab.
Taskap ini juga mengupas teori-teori penting seperti Digital Natives dari Marc Prensky, inovasi disruptif dari Clayton Christensen, serta teori ketahanan nasional yang menekankan pentingnya kesiapan bangsa dalam menghadapi ancaman siber. Teori-teori ini menjadi dasar konseptual dalam menjelaskan posisi strategis Generasi Z dalam era digital saat ini.
Andree menyusun analisis SWOT untuk memetakan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam proses akselerasi transformasi digital. Kekuatan berupa penguasaan teknologi dan akses terhadap informasi yang luas dimiliki Generasi Z. Namun, kelemahan seperti ketergantungan pada teknologi dan rendahnya kemampuan berpikir kritis harus diatasi melalui pendidikan dan kebijakan yang adaptif.
Peluang besar juga datang dari berkembangnya ekonomi digital dan e-commerce. Generasi Z memiliki peluang besar menjadi pelaku usaha berbasis digital, baik sebagai kreator konten, pengembang aplikasi, atau inovator teknologi. Jika diarahkan dengan benar, mereka dapat menjadi motor penggerak ekonomi digital nasional yang kokoh dan berkelanjutan.
Namun, Taskap ini tidak menutup mata terhadap ancaman yang ada. Serangan siber, disinformasi, dan kecanduan teknologi menjadi momok yang harus diwaspadai. Ketahanan nasional tidak hanya menyangkut aspek militer, tetapi juga ketahanan informasi, identitas budaya, dan kemandirian digital yang harus dijaga bersama.
Andree juga memberikan strategi implementatif untuk mengoptimalkan transformasi digital di kalangan Generasi Z, antara lain melalui peningkatan akses teknologi, kolaborasi lintas sektor, regulasi yang adaptif, serta dukungan pemerintah terhadap inovasi lokal yang berbasis teknologi.
Melalui Taskap ini, Lemhannas RI kembali menunjukkan perannya sebagai lembaga pencetak pemimpin strategis nasional yang berpikir jauh ke depan. Isu transformasi digital bukan hanya urusan teknis, melainkan menyangkut masa depan bangsa di tengah persaingan global yang ketat.
Publikasi ini diharapkan mampu memberi sumbangan pemikiran yang berguna bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan pemangku kepentingan lainnya dalam merancang kebijakan yang inklusif dan strategis. Arah kebijakan nasional harus memberikan ruang yang luas bagi generasi muda untuk berkembang dan berkontribusi secara nyata.
Dengan mengangkat tema yang sangat relevan dan aktual, Andree Saputro berhasil menyusun Taskap yang tak hanya tajam secara analisis, tetapi juga kaya solusi. Transformasi digital bukan sekadar wacana teknologi, melainkan jalan baru menuju ketahanan nasional yang tangguh di tangan generasi penerus bangsa.