Taskap ini juga menganalisis bagaimana konten digital dapat dirancang untuk menggugah kesadaran publik. Pendekatan berbasis storytelling, konten visual yang kuat, dan narasi yang menyentuh nilai-nilai personal terbukti lebih efektif dalam kampanye isu lingkungan, khususnya di kalangan generasi muda. Riset-riset pendukung dalam Taskap menegaskan bahwa emosi dan relevansi pribadi menjadi kunci keberhasilan kampanye digital.
Optimalisasi media sosial juga menuntut tata kelola teknologi informasi yang baik, termasuk perlindungan data, etika digital, serta pengawasan terhadap penyebaran disinformasi. Pemerintah perlu membangun kerangka regulasi yang mendukung kebebasan berekspresi namun tetap menjaga akurasi dan kredibilitas informasi.
Lebih jauh, Dr. Abdul Hadi mengusulkan perlunya kemitraan antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan komunitas digital dalam menyusun strategi kampanye kebijakan ekonomi hijau di media sosial. Kolaborasi ini dinilai mampu memperluas jangkauan pesan dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap kebijakan yang dicanangkan.
Dari sisi metodologis, Taskap ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan landasan teoritis yang kuat, seperti teori agenda setting dan framing, untuk memahami bagaimana isu ekonomi hijau dibentuk dan disebarkan di ruang digital. Penulis juga menelaah konteks lingkungan strategis nasional dan global sebagai latar dari urgensi transformasi ekonomi hijau.
Melalui analisis yang mendalam dan argumentasi berbasis data, Taskap ini menyimpulkan bahwa media sosial merupakan kekuatan strategis dalam mendukung keberhasilan kebijakan pemerintah. Namun, keberhasilan tersebut sangat bergantung pada kualitas konten, konsistensi komunikasi, dan kesiapan infrastruktur digital yang mendukung.
Penulisan Taskap ini juga menyoroti pentingnya membangun budaya literasi digital di masyarakat. Literasi digital yang baik memungkinkan warga untuk tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga produsen konten yang konstruktif, sehingga ruang media sosial tidak didominasi oleh disinformasi dan polarisasi.
Dengan gaya penulisan yang lugas dan berbasis riset, karya ilmiah ini memberikan kontribusi penting bagi wacana pengembangan kebijakan strategis nasional. Bagi perpustakaan, Taskap ini menjadi rujukan yang relevan untuk memperkaya koleksi dan menyebarluaskan pengetahuan tentang hubungan antara transformasi digital dan pembangunan berkelanjutan.
Perpustakaan Lemhannas RI mengajak para sahabat pustaka untuk menjadikan Taskap ini sebagai bahan bacaan strategis, sekaligus refleksi bahwa peran kita di era digital lebih dari sekadar pengguna media sosial. Kita adalah aktor perubahan menuju Indonesia yang berkelanjutan, cerdas, dan tangguh menghadapi tantangan global.