Membangun Stabilitas Keamanan Timor-Leste melalui Penguatan Community Policing oleh Polícia Nacional de Timor-Leste

Meskipun demikian, terdapat indikasi positif dari pelaksanaan Community Policing di beberapa wilayah yang berhasil menurunkan angka kriminalitas dan menguatkan solidaritas sosial masyarakat. Kegiatan patroli berbasis komunitas, sosialisasi hukum, serta penyelesaian konflik melalui instrumen adat seperti tara bandu menjadi contoh keberhasilan yang menunjukkan bahwa kolaborasi komunitas mampu mengurangi potensi tindak kejahatan.

Data statistik kriminalitas tahun 2024 yang dicantumkan dalam studi ini turut memberikan gambaran objektif mengenai situasi keamanan nasional. Sebanyak 5.292 kasus tindak pidana tercatat dalam sistem Incident Management System (IMS) PNTL, dengan konsentrasi tertinggi di Municipio Dili yang mencapai 44,3% dari total kasus nasional. Angka ini menunjukkan tingkat kerawanan wilayah urban yang memerlukan strategi mitigasi yang tepat sasaran.

Kategori kejahatan yang paling dominan adalah pelanggaran terhadap integritas fisik, diikuti oleh kekerasan dalam rumah tangga dan kejahatan seksual. Temuan ini mengindikasikan perlunya pendekatan keamanan yang tidak hanya berfokus pada penindakan, tetapi juga transformasi budaya sosial melalui edukasi publik dan penguatan kontrol sosial informal berbasis komunitas.

Selain analisis situasi, Jose Soares mengintegrasikan teori-teori penting seperti Social Disorganization Theory, Routine Activity Theory, dan Collective Efficacy Theory untuk menegaskan urgensi kolaborasi komunitas dalam pencegahan kriminalitas. Ketiga teori tersebut memperkuat argumentasi bahwa keamanan bukan semata fungsi negara, melainkan hasil dari kohesi sosial, solidaritas, dan efektivitas pengawasan kolektif masyarakat.

Taskap ini juga memberikan perhatian pada arti penting pelibatan aktor internasional dan lembaga masyarakat sipil, termasuk peran strategis JICA dan The Asia Foundation dalam penguatan kapasitas kepolisian dan pemberdayaan komunitas. Sinergi antara pendekatan institusional dan pendekatan berbasis masyarakat menjadi kunci keberlanjutan program.

Selain memaparkan tantangan, penelitian ini merumuskan sejumlah langkah strategis, antara lain peningkatan profesionalisme melalui program pelatihan berkelanjutan, pembaharuan regulasi, modernisasi teknologi kepolisian, serta peningkatan akses ke masyarakat melalui patroli berbasis komunitas dan forum keamanan lokal.

Scroll to Top