Dalam kerangka kebijakan publik, penulis juga menilai bahwa tata kelola program perlu diperkuat dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi. Berdasarkan temuan Komisi Pemberantasan Korupsi, program penanganan stunting sempat menghadapi potensi penyimpangan pada aspek pengadaan dan distribusi. Gani Fernando menegaskan bahwa setiap kebijakan publik harus menjunjung tinggi integritas agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Menariknya, Taskap ini tidak hanya berorientasi pada identifikasi masalah, tetapi juga menyusun sejumlah rekomendasi strategis. Di antaranya adalah peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di daerah terpencil, pemberdayaan kader posyandu berbasis komunitas, optimalisasi edukasi gizi dengan pendekatan budaya lokal, serta pemanfaatan teknologi digital untuk pemantauan gizi anak secara real-time.
Dalam kesimpulannya, Gani Fernando menegaskan bahwa keberhasilan pencegahan stunting akan menjadi indikator penting dalam kesiapan Indonesia menyongsong masa Indonesia Emas 2045. Pembangunan ekonomi dan teknologi tidak akan berarti jika fondasi SDM rapuh akibat lemahnya kondisi kesehatan generasi muda. Oleh karena itu, pembangunan manusia harus menjadi prioritas utama dalam kebijakan nasional.
Melalui karya ilmiah ini, Kombes Pol. Gani Fernando Siahaan memberikan kontribusi nyata terhadap penguatan perspektif ketahanan nasional di bidang kesehatan dan gizi. Pemikiran strategisnya mencerminkan kesadaran bahwa isu stunting bukan sekadar urusan medis, melainkan bagian integral dari upaya menjaga daya saing bangsa di kancah global.
Publikasi karya ini sekaligus menjadi cerminan peran Lemhannas RI dalam mencetak kader pemimpin yang memiliki kepedulian terhadap permasalahan riil bangsa. Karya Gani Fernando Siahaan menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi intelektual terhadap isu krusial pembangunan manusia Indonesia.
Dengan semangat kolaborasi lintas sektor dan penguatan komitmen nasional, harapan untuk menurunkan angka stunting dan mewujudkan SDM unggul bukanlah hal yang mustahil. Indonesia memerlukan keberlanjutan kebijakan yang terintegrasi, inovatif, dan berbasis data, sebagaimana ditekankan dalam karya ini. Dari sinilah visi Indonesia Emas 2045 dapat diwujudkan melalui generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi. (MF/BIA)
