Kolonel Inf. Feksy Dimunry Angi, S.E., M.M., peserta Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) Angkatan LXVIII Lemhannas RI Tahun 2025, menyusun Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap) berjudul “Membangun Jaringan Transportasi Terpadu Guna Meningkatkan Konektivitas Antarwilayah”. Dalam karya ilmiahnya, ia menyoroti urgensi pemerataan pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia sebagai faktor kunci peningkatan daya saing nasional dan penguatan ketahanan wilayah.
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan konektivitas antarwilayah. Ketimpangan pembangunan antara wilayah barat dan timur masih menjadi isu nasional yang berpengaruh pada kesenjangan ekonomi dan sosial. Kolonel Feksy menegaskan bahwa tanpa jaringan transportasi terpadu, wilayah-wilayah di luar Jawa akan terus tertinggal dari pusat pertumbuhan ekonomi nasional.
Melalui Taskap ini, Feksy menguraikan bahwa transportasi bukan sekadar sarana mobilitas, melainkan instrumen strategis dalam memperkuat integrasi nasional. Ia menilai, pembangunan jaringan transportasi terpadu berperan sebagai penggerak ekonomi, penyeimbang wilayah, dan perekat persatuan bangsa. Sistem transportasi yang efisien akan menurunkan biaya logistik, mempercepat arus barang, serta meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan dasar.
Penulis menekankan bahwa saat ini masih terdapat ketimpangan besar antara Pulau Jawa dan wilayah lain seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Infrastruktur di luar Jawa masih terbatas baik dari segi jalan raya, pelabuhan, maupun bandara. Keterbatasan ini mengakibatkan biaya logistik tinggi dan pertumbuhan ekonomi regional berjalan lambat. Akibatnya, kesejahteraan masyarakat di daerah terpencil dan perbatasan belum meningkat signifikan.
Dalam naskahnya, Kolonel Feksy menjelaskan bahwa pembangunan transportasi terpadu harus dilakukan dengan pendekatan intermodal, yaitu menghubungkan moda darat, laut, dan udara dalam satu sistem yang efisien. Keterpaduan ini tidak hanya pada sisi fisik, tetapi juga manajemen dan teknologi, termasuk integrasi digital dalam sistem logistik dan pembayaran transportasi.
