Dalam kerangka ketahanan nasional, Feksy menegaskan bahwa konektivitas antarwilayah adalah bagian dari upaya memperkuat ketahanan ekonomi dan sosial. Pembangunan transportasi terpadu bukan hanya proyek infrastruktur, melainkan strategi jangka panjang untuk memperkokoh persatuan bangsa, menghubungkan wilayah terluar, dan memperkuat kemandirian logistik nasional.
Penulis juga menyoroti bahwa lingkungan strategis global seperti disrupsi rantai pasok dunia dan perubahan iklim memaksa Indonesia memperkuat sistem transportasinya. Pandemi COVID-19 dan konflik geopolitik global menunjukkan bahwa ketergantungan logistik internasional dapat menjadi kerentanan nasional jika sistem transportasi domestik belum tangguh. Oleh sebab itu, penguatan konektivitas dalam negeri menjadi prioritas.
Taskap ini mengajukan rekomendasi strategis yang mencakup harmonisasi kebijakan pusat dan daerah, percepatan pembangunan simpul-simpul transportasi terpadu, serta digitalisasi sistem logistik nasional. Kolonel Feksy juga menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia dalam sektor transportasi agar pembangunan tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga tata kelola dan profesionalisme.
Dalam simpulan, ia menegaskan bahwa pembangunan jaringan transportasi terpadu adalah fondasi bagi pemerataan pembangunan nasional. Dengan sistem yang efisien, berkeadilan, dan berkelanjutan, seluruh wilayah Indonesia dapat saling terhubung dalam satu sistem ekonomi yang inklusif. Konektivitas yang kuat bukan hanya mempersingkat jarak fisik, tetapi juga mempererat integrasi sosial dan ekonomi bangsa.
Melalui karya ilmiahnya ini, Kolonel Feksy Dimunry Angi berharap agar hasil penelitian dan analisisnya dapat menjadi kontribusi nyata bagi pemerintah, dunia akademik, dan para pemangku kepentingan di bidang transportasi. Ia meyakini, visi transportasi terpadu untuk Indonesia maju dan berdaya saing hanya dapat terwujud melalui sinergi, inovasi, dan komitmen nasional yang berkelanjutan.
Kehadiran Taskap ini menambah khazanah pengetahuan strategis di lingkungan Perpustakaan Lemhannas RI, sekaligus menjadi referensi penting dalam kajian bidang ketahanan nasional dan pembangunan wilayah. Melalui pemikiran dan analisis yang komprehensif, karya ini menggambarkan semangat pengabdian peserta P4N dalam mendukung misi Lemhannas RI membentuk calon pemimpin nasional yang visioner, berwawasan kebangsaan, dan berorientasi solusi. (AT/BIA)
