Penguatan sektor kelautan kembali menjadi perhatian penting dalam kajian strategis nasional melalui Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap) karya Kukuh Prabowo, S.I.K., M.H., peserta Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) LXVIII Lemhannas RI, yang mengusung judul “Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Guna Meningkatkan Ketahanan Pangan Dalam Rangka Ketahanan Nasional.” Kajian ini menyoroti urgensi pemanfaatan potensi kelautan Indonesia secara terencana, terukur, dan berkelanjutan sebagai bagian dari strategi besar mewujudkan ketahanan pangan menuju penguatan Ketahanan Nasional.
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan 6,32 juta km² wilayah laut memiliki peluang besar menjadikan sektor kelautan sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional. Namun, besarnya potensi tersebut belum sepenuhnya memberikan kontribusi optimal akibat berbagai tantangan seperti illegal fishing, eksploitasi berlebih, kerentanan ekosistem, dan belum meratanya infrastruktur perikanan.
Di dalam Taskap ini dijelaskan bahwa potensi lestari perikanan tangkap Indonesia mencapai 9,3 juta ton per tahun, serta potensi budidaya mencapai sekitar 67 juta ton. Nilai tersebut menggambarkan betapa luasnya peluang pemanfaatan sumber daya kelautan sebagai penopang penyediaan pangan, tidak hanya untuk konsumsi domestik tetapi juga bagi peningkatan daya tawar Indonesia di pasar global.
Dalam perspektif Ketahanan Nasional, sektor kelautan tidak semata berfungsi sebagai penyedia pangan, tetapi juga bagian penting dari kekuatan ekonomi nasional. Data menunjukkan kontribusi sektor perikanan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai lebih dari 2,5% dengan tren peningkatan dari tahun ke tahun, yang mencerminkan peran strategis sektor ini bagi stabilitas nasional.
Meski demikian, ancaman terhadap sumber daya kelautan masih sangat nyata. Illegal fishing menjadi salah satu penyebab semakin menurunnya ketersediaan ikan di beberapa wilayah pengelolaan perikanan. Pada tahun 2024, Indonesia masih menangkap lebih dari 240 kapal pelaku pencurian ikan. Situasi ini menunjukkan pentingnya penguatan pengawasan laut sebagai bagian dari keamanan nasional.
