Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap) karya Kolonel Inf. Heru Agung Aryandhono yang berjudul “Kolaborasi Industri dan Pendidikan Guna Mengatasi Brain Drain” menghadirkan suatu kajian strategis yang relevan dengan tantangan pembangunan sumber daya manusia Indonesia saat ini. Dalam naskah tersebut, Heru menyoroti urgensi kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi fenomena meningkatnya migrasi tenaga terampil ke luar negeri dan dampaknya terhadap ketahanan nasional.
Fenomena brain drain di Indonesia berkembang seiring ketidakseimbangan antara tingginya pencari kerja lulusan pendidikan tinggi dan terbatasnya lapangan pekerjaan berkualitas dalam negeri. Kondisi ini diperburuk oleh ketidaksesuaian kompetensi lulusan dengan kebutuhan riil industri, sehingga peluang kerja di luar negeri tampak lebih menjanjikan bagi talenta muda. Heru memotret situasi ini sebagai ancaman serius yang tidak hanya memengaruhi produktivitas ekonomi, tetapi juga mengikis kapasitas inovasi nasional.
Dalam kajiannya, Heru menjelaskan bahwa brain drain tidak dapat dilihat semata sebagai persoalan ekonomi, melainkan masalah multidimensional yang memengaruhi gatra sosial, budaya, politik, keamanan, dan pendidikan dalam kerangka ketahanan nasional. Kehilangan talenta unggul berimplikasi pada melemahnya riset, menurunnya kualitas SDM, hingga meningkatnya ketergantungan pada tenaga ahli asing dalam berbagai sektor strategis.
Taskap ini menegaskan bahwa pemerintah tidak dapat bekerja sendiri menghadapi persoalan brain drain. Kolaborasi sistematis antara pemerintah, industri, dan pendidikan menjadi keharusan untuk menciptakan ekosistem yang mampu mempertahankan dan mengembangkan talenta terbaik bangsa. Kolaborasi ini bukan hanya konsep, tetapi harus diwujudkan melalui kebijakan yang konkret, terukur, dan berkelanjutan.
Analisis Heru menunjukkan bahwa dunia industri memiliki peran penting dalam menyediakan peluang kerja relevan, dukungan fasilitas riset, hingga pengalaman praktis bagi lulusan perguruan tinggi maupun pendidikan vokasi. Sementara itu, institusi pendidikan berfungsi sebagai penghasil talenta terampil yang siap masuk ke pasar kerja melalui kurikulum adaptif yang mengikuti kebutuhan industri yang terus berkembang.
Melalui kajian Taskap, Heru menekankan bahwa sinergi industri dan pendidikan merupakan strategi efektif untuk mengurangi jurang antara teori dan praktik serta meningkatkan keterserapan tenaga kerja terampil di dalam negeri. Program magang, kerja sama riset, inkubasi bisnis, dan pembelajaran berbasis proyek menjadi beberapa langkah nyata yang dapat memperkuat jembatan antara kampus dan dunia industri.
