Komisaris Besar Polisi Monang M.Z. Simanjuntak, S.IK., MM., peserta Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) LXVIII Lemhannas RI tahun 2025, dalam Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap) berjudul “Hilirisasi Sektor Pertanian Guna Mendukung Perekonomian Nasional” menghadirkan analisis komprehensif mengenai urgensi hilirisasi sebagai strategi kunci memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Taskap ini menggarisbawahi bahwa sektor pertanian—khususnya industri kelapa sawit—menjadi salah satu tumpuan terpenting dalam proses transformasi ekonomi Indonesia menuju negara maju.
Dalam kajiannya, penulis memotret kondisi makro perekonomian Indonesia, yang meskipun stabil, masih belum mencapai potensi maksimal. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I tahun 2025 berada pada angka 4,87%, lebih rendah dibanding periode sebelumnya. Penurunan ini menurut penulis menjadi indikasi pentingnya transformasi struktural, terutama melalui peningkatan nilai tambah sektor-sektor strategis seperti pertanian.
Monang menekankan bahwa Indonesia berada pada posisi istimewa dibanding negara lain karena kekayaan sumber daya alam pertaniannya, ditunjang kondisi geografis tropis yang memungkinkan berbagai komoditas unggulan tumbuh optimal. Namun, potensi besar tersebut belum diiringi dengan pencapaian maksimal karena sebagian besar hasil pertanian masih dijual dalam bentuk mentah dengan nilai tambah yang rendah.
Dalam konteks hilirisasi, Taskap ini menguraikan bahwa kelapa sawit merupakan contoh komoditas strategis yang dapat dikembangkan secara optimal. Indonesia sebagai produsen sawit terbesar dunia memiliki peluang memperluas nilai tambah melalui pengembangan produk turunan, seperti biodiesel, oleokimia, dan berbagai produk industri lainnya. Penulis menyoroti bahwa ekspor sawit mentah masih terlalu dominan, padahal hilirisasi dapat meningkatkan devisa dan menciptakan lapangan kerja lebih luas.
Analisis Taskap menunjukkan bahwa hilirisasi tidak hanya bertujuan meningkatkan nilai ekonomis produk, tetapi juga memperkuat ketahanan nasional. Hilirisasi mampu mengurangi ketergantungan impor, meningkatkan kemampuan industri dalam negeri, serta memperkuat rantai pasok agar lebih tahan terhadap gejolak global. Dengan demikian, hilirisasi menjadi bagian penting dari strategi resiliensi nasional.
