Hilirisasi Mineral sebagai Kunci Ketahanan Energi Nasional

Kolonel Laut (T) Dedy Ilham Suryanto Salam, S.E., M.Tr.(Hanla)., peserta Program Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) Lemhannas RI Angkatan LXVIII Tahun 2025, menyusun Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap) berjudul “Hilirisasi Mineral Guna Meningkatkan Ketahanan Energi Nasional.” Karya ini menggambarkan urgensi strategi hilirisasi sebagai langkah strategis untuk memperkuat kemandirian energi, mempercepat transisi menuju energi bersih, dan mewujudkan kedaulatan ekonomi bangsa.

Dalam tulisannya, Dedy Ilham menjelaskan bahwa Indonesia memiliki kekayaan mineral yang luar biasa, terutama nikel, bauksit, dan tembaga, yang menjadi komponen penting dalam industri baterai dan kendaraan listrik. Potensi besar ini, menurutnya, perlu dikelola secara terintegrasi melalui kebijakan hilirisasi agar mampu memberikan nilai tambah ekonomi sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional.

Ia memaparkan bahwa konsep ketahanan energi tidak hanya terkait pada ketersediaan sumber energi, tetapi juga mencakup keterjangkauan, keamanan pasokan, dan keberterimaan oleh masyarakat. Dalam konteks ini, hilirisasi mineral berperan penting untuk memastikan stabilitas pasokan energi sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan impor energi dari luar negeri.

Taskap ini juga menggarisbawahi bahwa hilirisasi merupakan langkah konkret untuk mewujudkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 3 tentang penguasaan sumber daya alam oleh negara demi kemakmuran rakyat. Melalui kebijakan ini, Indonesia tidak lagi sekadar menjadi eksportir bahan mentah, tetapi menjadi produsen bernilai tambah tinggi yang berdaya saing di pasar global.

Dalam analisisnya, Dedy Ilham menunjukkan data ketahanan energi nasional yang masih memerlukan penguatan. Berdasarkan indeks Dewan Energi Nasional (DEN), skor ketahanan energi Indonesia pada tahun 2023 berada di angka 6,64 dengan kategori “tahan”. Untuk mencapai target ideal pada skor 7 hingga 10, diperlukan langkah-langkah strategis yang berkelanjutan melalui peningkatan infrastruktur, diversifikasi sumber energi, dan pemanfaatan energi terbarukan.

Scroll to Top