Dr. Daniel Setiawan, S.T., M.Han., Kolonel Laut (S), peserta Program Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) Angkatan LXVIII Lemhannas RI Tahun 2025, menulis Taskap berjudul “Inovasi Berbasis Potensi Lokal dalam Mendukung Swasembada Pangan Guna Mewujudkan Ketahanan Pangan.” Karya ilmiah ini menjadi kontribusi strategis dalam menggali solusi berbasis potensi daerah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.
Sebagai negara agraris-maritim, Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan keanekaragaman hayati yang tinggi. Potensi ini seharusnya mampu menjadikan bangsa Indonesia mandiri dalam penyediaan pangan. Namun realitasnya, ketergantungan terhadap impor pangan masih cukup tinggi untuk sejumlah komoditas strategis seperti kedelai, gandum, dan gula. Dalam konteks inilah, Daniel menekankan pentingnya inovasi yang berpijak pada kekayaan lokal.
Melalui penelitian Taskap ini, Daniel menjelaskan bahwa swasembada pangan bukan hanya persoalan produksi semata, melainkan juga menyangkut sistem inovasi, kearifan lokal, serta sinergi antara teknologi, masyarakat, dan kebijakan publik. Inovasi yang tumbuh dari potensi daerah dapat menjadi fondasi kuat bagi kemandirian pangan nasional yang tangguh menghadapi krisis global.
Ia menyoroti bahwa perubahan iklim, alih fungsi lahan, keterbatasan infrastruktur pertanian, dan rendahnya adopsi teknologi masih menjadi hambatan besar bagi ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, inovasi berbasis potensi lokal perlu dikembangkan secara sistematis dengan menggabungkan pendekatan ilmiah dan praktik tradisional yang telah teruji di masyarakat.
Daniel mengemukakan bahwa inovasi lokal memiliki empat nilai utama: berkelanjutan karena memanfaatkan sumber daya setempat; efisien karena menyesuaikan kondisi daerah; meningkatkan kesejahteraan petani melalui diversifikasi produk; serta memperkuat stabilitas pangan nasional melalui kemandirian. Pendekatan ini selaras dengan prinsip pembangunan berkelanjutan dan ketahanan nasional.
