Kolonel Mar Kusyuwono, S.H., peserta Program Pendidikan Reguler LXV Lembaga Ketahanan Nasional RI, menulis Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap) dengan judul “Penguatan Peran Media Massa dalam Menjaga Ketahanan Nasional”. Karya tulis ini menjadi refleksi akademis yang penting untuk memahami bagaimana media massa dapat berfungsi lebih strategis dalam memperkuat ketahanan nasional di tengah arus informasi yang begitu deras.
Dalam paparannya, Kusyuwono menegaskan bahwa media massa tidak hanya menjadi sarana penyampai informasi, melainkan juga instrumen penting dalam membentuk opini publik, membangun kesadaran, serta memperkuat nilai-nilai persatuan bangsa. Ia menyoroti bahwa perkembangan teknologi komunikasi dan informasi membawa tantangan sekaligus peluang bagi media di Indonesia.
Perubahan lanskap informasi global menuntut media massa untuk lebih selektif dan bertanggung jawab dalam menyajikan berita. Informasi yang salah atau menyesatkan dapat berdampak pada terganggunya stabilitas sosial, bahkan memicu perpecahan di masyarakat. Oleh karena itu, peran media massa dalam memberikan literasi yang sehat bagi publik menjadi semakin relevan.
Kusyuwono juga melihat adanya kecenderungan media tertentu yang terjebak pada kepentingan komersial atau politik sehingga berpotensi mengaburkan fungsi utamanya sebagai penyeimbang informasi. Hal ini, menurutnya, harus diantisipasi dengan mengedepankan kode etik jurnalistik, profesionalitas, serta komitmen untuk mendahulukan kepentingan nasional.
Dalam Taskap ini, media massa diposisikan sebagai aktor strategis yang mampu menjadi pilar dalam menjaga integrasi bangsa. Melalui pemberitaan yang konstruktif, media dapat memperkuat rasa kebangsaan, mengedukasi masyarakat, sekaligus mendorong terwujudnya pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Lebih jauh, Kusyuwono menegaskan bahwa media harus memanfaatkan teknologi digital secara bijak. Kehadiran platform daring, media sosial, dan portal berita online tidak hanya menjadi wadah distribusi informasi, tetapi juga medan pertarungan wacana yang berimplikasi pada persepsi publik terhadap isu-isu strategis nasional.
Dalam situasi ini, penguatan peran media massa perlu diarahkan pada terciptanya ruang informasi yang sehat. Media harus berkomitmen pada prinsip independensi dan kebenaran, sehingga tidak mudah terjebak pada praktik disinformasi maupun propaganda yang melemahkan sendi-sendi ketahanan bangsa.